Melaksanakan Syariat Islam Dengan Benar
===📚===
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Nikmat Alloh terbesar kepada umat Nabi Muhammad adalah Alloh
telah menyempurnakan agama Islam untuk mereka. Sehingga mereka tidak
membutuhkan agama apapun selain islam, dan mereka tidak membutuhkan seorang
Nabi-pun selain Nabi Muhammad. Oleh karena inilah, Alloh menjadikan Nabi
Muhammad sebagai penutup seluruh para Nabi dan Alloh mengutus beliau kepada
seluruh manusia dan jin. Tidak ada yang halal kecuali apa yang beliau halalkan.
Tidak ada yang haram kecuali apa yang beliau haramkan. Tidak ada agama kecuali
apa yang beliau syariatkan. Segala sesuatu yang beliau beritakan, maka hal itu
benar, tidak ada kedustaan padanya dan tidak ada kesalahan.
Nabi Muhammad berkewajiban menyampaikan agama Islam, dan
beliau telah melakukannya dengan sebaik-baiknya. Beliau telah menyampaikan
Islam dengan sempurna, tanpa dikurangi. Beliau tidak diwafatkan kecuali agama
ini telah sempurna.
Setelah kita mengetahui kesempurnaan Islam, maka di antara
konsekwensinya adalah kita mempelajari agama Islam ini, kemudian
mengamalkannya, mendakwahkannya, dan bersabar dalam semua hal di atas. Kita
tidak boleh membuat-buat dan menambahkan perkara baru apapun ke dalam agama
ini, sebagaimana kita tidak boleh menguranginya. Barangsiapa membuat perkara
baru dalam Islam, dia memandangnya sebagai kebaikan, maka sesungguhnya dia
telah menyangka bahwa Nabi Muhammad telah mengkhianati amanah menyampaikan
agama islam yang telah dibebankan kepada beliau.
Menjalankan syariat islam yang benar adalah yang sesuai
dengan Al-Qur’an dan as-Sunnah serta
memahami keduanya sesuai dengan pemahaman ulama, karena mereka adalah pewaris
para Nabi. Para Ulama yang pertama kali dijadikan rujukan untuk memahami agama
islam adalah para ulama dari generasi sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in,
karena mereka adalah manusia terbaik dari kalangan umat ini. Demikian juga para
ulama yang datang setelah tiga generasi utama tersebut, yang mengikuti jejak
mereka, karena memang Alloh akan selalu membimbing para ulama di setiap zaman.
Sikap seorang muslim yang benar adalah menerima dan tunduk
dengan sepenuh hati, jika telah datang kepadanya petunjuk dari Al Quran, atau
hadits shohih dari Nabi Muhammad. Al-Qur’an dan hadis ini harus dipahami sesuai
dengan pemahaman yang benar, yaitu pemahaman para ulama Ahlus Sunnah wal
Jama’ah. Tidak boleh menolak al-Qur’an dan hadis shohih dengan akal dan hawa
nafsu semata.