Prestasi Khalifah Umar Bin Khattab
===📚===
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Nama lengkap beliau adalah Umar bin Khottob bin Nufail bin
Abdil Uzza. Nasab beliau bersatu dengan nasab Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam
pada jalur Ka’ab bin Luay. Nama panggilan beliau adalah Abu Hafsh, yang artinya
bapaknya singa sebagai lambang keberaniannya yang bagaikan terkaman raja rimba.
Sedangkan gelarnya adalah al-Faruq, artinya orang yang dapat membedakan antara
kebaikan dan keburukan.
Umar bin Khottob rodhiyallohu ‘anhu dilahirkan tiga belas
tahun setelah Tahun Gajah. Sebelum masuk Islam, Umar rodhiyallohu ‘anhu
termasuk orang yang paling keras permusuhannya terhadap Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam. Ia termasuk orang yang paling banyak menyakiti dan menyiksa
kaum muslimin. Akan tetapi setelah masuk islam ia menjadi sosok pahlawan dan pembela.
Umar rodhiyallohu ‘anhu menjadi kholifah berdasarkan
keputusan Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallohu ‘anhu dan disetujui oleh kaum
muslimin. Mereka membaiatnya secara umum di masjid. Umar rodhiyallohu ‘anhu pun
menerima amanah kekholifahan itu meskipun dirasa sangat berat.
Pada masa Umar rodhiyallohu ‘anhu terjadi penaklukan yang
sangat besar. Di antara wilayah yan ditaklukkan adalah penaklukan Damaskus dan
Kota Lainnya di Syam, pembukaan Baitul Maqdis, penaklukan Mesir, penaklukan
Libya dan kawasan timur Persia.
Di antara prestasi Umar bin Khottob rodhiyallohu ‘anhu
adalah:
a. Membentuk syuro
atau musyawarah. Dia berharap rakyatnya memiliki mata yang awas, kritis,
berpikiran cemerlang, dan dinamis.
b. Membuat
Penanggalan Hijriah yang disepakati dan Umar rodhiyallohu ‘anhu pun memutuskan
penggunaan penanggalan berdasarkan hijrah Rosululloh shollallohu ‘alaihi
wasallam dari awal tahun itu, yaitu bulan Muharrom yang merupakan permulaan
tahun berdasarkan perputaran bulan, agar tidak merombak urutan bulan yang sudah
baku.
c. Pembuatan dan
perapian hukum administrasi serta Baitul Mal dan gudang logistik untuk
menyimpan persediaan bahan makanan.
d. Menetapkan nafkah
untuk setiap anak yang baru lahir di wilayah Islam.
e. Perluasan Masjid
Nabawi. Dia membeli rumah-rumah yang berada di sekitarnya dan memperluas masjid
kaum muslimin.
f. Mengumpulkan orang
dalam pelaksanaan shalat terawih dan membuat penerangan masjid.
Umar Bin Khothob
meninggal ditikam oleh Abu Lu’lu’ah Fairuz -seorang yang aslinya
beragama Majusi- ketika shalat Subuh pada hari Rabu tanggal 25 Dzulhijjah tahun
23 H dengan belati yang memiliki dua mata. Akhirnya, Umar rodhiyallohu ‘anhu
syahid pada tahun 23 Hijriyah. Ia wafat dalam usia 63 tahun setelah menjabat
sebagai kholifah selama 10 tahun 6 bulan. Ia dimakamkan di samping makam dua
sahabat tercintanya yaitu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar
As-Siddiq rodhiyallohu ‘anhu.